Sejarah Muhammadiyah di Humbang Hasundutan
ilustrasi |
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang menurut anggapannya, banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha.
Baca: Sejarah Maktab Islamiyah Tapanuli
Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hogere School Moehammadijah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Moehammadijah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta khusus laki-laki, yang bertempat di Jalan S Parman no 68 Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Madrasah Mu'allimat Muhammadiyah Yogyakarta khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta yang keduanya skarang menjadi Sekolah Kader Muhammadiyah) yang bertempat di Yogyakarta dan dibawahi langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Islam sendiri telah lama menjadi bagian dari masyarakat Humbang Hasundutan. Sebagian wilayah Humbahas, Pakkat, Parlilitan dan tarabintang dahulunya merupakan wilayah Barus yang tersohor itu. Ketiga masuk dalam wilayah Barus Hulu. (baca)
Baca: Muhammadiyah di Tarabintang
Sisingamangaraja XII dengan pasukan Muslim dari Aceh terakhir bertempur dan gugur di Pearaja, Parlilitan.
Muhammadiyah telah lama hadir di Humbahas yang sebelum pemekaran termasuk dalam Kabupaten Tapanuli Utara.
Pada tahun 1951, telah berdiri sekolah Muhammadiyah di Parmonangan, Pakkat, Humbang Hasundutan, yang kini berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (baca).
Post a Comment