Header Ads

Tokoh Batak Muslim Berharap Pemkab Inhu Jaga Fungsi Gedung Balai Adat Airmolek

ilustrasi
BATAK ISLAM ONLINE -- Gedung Balai Adat Melayu Air Molek Kecamatan Pasir Penyu Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau, setelah beberapa tahun dibangun awalnya memang menjadi kebanggaan masyarakat Inhu Khususnya bagi Warga Airmolek.

Setelah bergantinya Kepemimpinan Negeri Melayu Inhu dari Bupati Thamsir, Mujtahid dan Yopi,  kondisi Fisik Gedung yang dulu berdiri megah terletak Dijantung Pusat Airmolek itu setelah diserahkan oleh PT Tunggal Perkasa Plantations (TPP) dibangun dari Dana CSR kepada Pemkab Inhu saat ini kondisi gedung karena tidak terurus sudah banyak yang lapuk dimakan hari apalagi bahan bagunannya sebagian terbuat dari kekayuan wajar pada habis lapuk semenjak rampung dibagun belum ada direhap gedungnya.

Ironisnya Fungsi Gedung tersebut bukan lagi tempat pertemuan untuk membicarakan masalah Adat melainkan tempat pertemuan pasangan muda mudi yang melakukan kegiatan mesum dan juga tempat mengkonsumsi serta Transaksi Jual Beli Narkoba.

Kepada pelitariau.com warga Airmolek, memaparkan sewaktu kami patroli pada hari Rabu (25/4/2018) sekira tengah malam jam 01.20 Wib di sekitar Gedung Balai Adat ditemukan pintu dan jendela disekeliling gedung sudah terbuka dan anak muda dan paruh baya baik laki laki maupun perempuan lagi asik Indehoy melihat kedatangan kami tunggang langgang berhamburan melarikan diri setelah diamati kedalam sekat sekat kamar gedung Subahanaullah banyak ditemukan bekas kondom, lem dan tisu, Ujarn Olen Dalimonte cs minta segera diberitakan kejadian tersebut.

"Kami sebagai masyarakat Kecamatan Pasir Penyu walaupun dari suku Batak sangat menyayangkan sekali dengan adanya kesimpang siurnya berbagai informasi negatif tentang Balai Adat tersebut, Tak seharusnya informasi balai adat menjadi tempat mesum atau prostitusi serta transaksi narkoba itu terjadi, Kami berharap Pemkab Inhu dan Pengurus LAM Pasir Penyu dapat menertibkan kembalikan nama baik Balai Adat tersebut," Tegas Tokoh Batak Muslim itu.

Sementara itu, Pengurus LAM Kawasan Pasir Penyu, Rusli Syarif saat dikonfirmasi mengatakan, mengenai Balai Adat menjadi tempat pacaran sudah disampaikan kepada pihak berwajib dan instansi terkait lainnya dan penindakan sudah juga dilakukan oleh beliau namun anak anak itu tak juga jerah, Singkatnya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Inhu Adila Ansori Seregar dikonfirmasi kepada media ini mengapresiasi dan juga sudah mendapat laporan langsung resmi dari masyarakat melalui Oleng Dalimonte dan Rekannya tentang kejadian yang ditemukannya dibalai adat yang meresahkan masyarakat dimalam itu.

Politisi Partai Demokrat itu berjanji akan berkoordinasi dengan Pemkab Inhu untuk mencari solusinya agar balai adat diurus bisa kembali sebagai mana fungsi awalnya waktu dalam program pembangunannya.

Sambungnya, aspirasi yang disampaikan akan ditindaklanjut juga dengan Upika, Camat, Danramil dan Kapolsek serta Tokoh Masyarakat agar duduk bersama akan kami fasilitasi secepatnya, Tegas Anggota Dewan Dua Priode itu. (sumber)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.