Header Ads

Khorgos, Kota Perbatasan Xinjiang dan Kazakhstan, Pintu Masuk ke Eropa

BATAK ISLAM ONLINE -- Tiongkok tengah mengembangkan salah satu kota terluar, Khorgos untuk mengembangkan jalur sutra baru. Khorgos merupakan kota terluar Tiongkok yang berbatasan langsung dengan Kazakhstan. Persisnya, Khorgos terletak di dua teritori negara yakni Xinjiang, Tiongkok dan daerah otonom Kazakh, Kazakhstan.

Seperti dikutip dari Forbes.com, Minggu (28/5/2017), di Khorgos, terdapat area Khorgos Eastern Gate SEZ dengan luas 600 hektar yang terbilang strategis yang terletak di antara Tiongkok dan Kazakhstan. Dalam area ini juga terdapat dry port tempat penumpukan peti kemas.

Beberapa waktu lalu, perusahaan pelayaran asal Tiongkok, COSCO dan Pelabuhan Lianyungang telah menandatangani kontrak untuk mengambilalih 49% hak pengelolaan Khorgos Gateway di perbatasan Tiongkok-Kazakhstan. Pengambilalihan ini sebagai langkah Tiongkok menghidupkan kembali jalur sutra untuk menguasai perdagangan dunia.

Khorgos dianggap sangat strategis karena letaknya di jantung Eropa dan Asia. Di masa kejayaannya, Khorgos memiliki peran vital. Khorgos menjadi titik temu pedagang Tiongkok dan Asia Tengah yang selanjutnya menjadi lenyap dimakan zaman.

Khorgos terletak tepat di pusat jaringan rel trans-Eurasia yang menghubungkan langsung 27 kota di Tiongkok dengan 11 kota di Eropa, barang bergerak dari Tiongkok untuk dikonsolidasikan dan dikirim ke tempat-tempat tujuan di seantero daratan Eurasia.

Pada tahun 2014, Karl Gheysen diberikan tugas untuk pergi ke perbatasan Xinjiang di Kazakhstan dan membangun sebuah pelabuhan di tempat yang jauh dari laut. Kemudian, ia pergi ke sana dan mulai meletakkan batu pertama yang mengubah dari jalur sutra kuno.

Idenya adalah untuk menciptakan pusat perekonomian di sekitar dry port yang menjadi pusat persimpangan perdagangan antara Tiongkok dan Kazakhstan. Untuk membangun ini, Kazakhstan harus mencari konsultan dan arahan di luar negeri - pada waktu itu keahlian yang dibutuhkan tidak tersedia di dalam negeri. Pemerintah memilih DP World, perusahaan pelayaran yang paling dikenal untuk menciptakan zona ekonomi Jebel Ali di Dubai, untuk memimpin usaha ini. Dan Gheysen adalah orang yang ditunjuk DP World untuk membangun pelabuhan.

Misi Gheysen pada dasarnya adalah untuk membangun Dubai mini dari bukit-bukit pasir di padang rumput Kazakhstan timur, pelabuhan untuk kereta api dan truk daripada kapal-kapal yang akan memacu pembangunan di kawasan industri sekitarnya, zona perdagangan bebas Tiongkok-Kazakhstan di dekatnya, dan Kota baru Horgos di perbatasan Tiongkok.

Dua tahun berselang, pelabuhan kering Khorgos Gateway dibangun dan dimulai pemasangan crane yang juga diikuti pelatihan sumber daya manusia (SDM). Sedikitnya sudah dilewai 500 kereta trans -Eurasia.

Pada awalnya, DP Wolrd ditugaskan untuk mengelola pelabuhan kering ini selama 10 tahun, namun Gheysen merasa ini terlalu lama.

Perubahan pun mulai dirasakan, perubahan Kazakhstan dari hanya sebagai eksportir minyak dan gas menjadi lebih beragam. Kini ekonomi tumbuh begitu cepat dengan adanya diversifikasi karena adanya transportasi dan logistik.  (sumber)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.