Ketika Pengelola #DanauToba Sambut Wisatawan Kapal Pesiar di Kuala Tanjung
BATAK ISLAM ONLINE -- Kapal pesiar yang membawa wisatawan mancanegara kembali bersandar di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara yang sedang mengalami pembangunan.
Kapal Cruise Super Star Libra tersebut melabuhkan jangkar di Pelabuhan Kuala Tanjung pada Kamis dinihari sekitar pukul 04.00 WIB.
Kedatangan wisatawan mancanegara tersebut disambut tim Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) yang memfasilitasi kunjungan ke Danau Toba.
Dirut BPODT Arie Prasetyo mengatakan, kedatangan kembali kapal pesiar itu menjadi sinyal positif bagi sektor kepariwisataan di Sumatera Utara, khususnya Danau Toba.
"Ini menandakan pihak manajemen kapal pesiar Super Star Libra puas akan kunjungan pertama kemarin. Baik itu infrastruktur maupun destinasi yang ada di Sumatera Utarat," katanya.
Sebelumnya, kapal pesiar yang memiliki panjang 216 meter dan draft 7,15 meter itu berlabuh perdana di Pelabuhan Kuala Tanjung pada 5 April yang disambut Wagub Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung dan Dirut PT Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana.
Menurut Arie Prasetyo, Pelabuhan Kuala Tanjung menarik untuk berlabuh bagi kapal berukuran besar yang biasanya membutuhkan kedalaman minimal sembilan meter.
"Draf kedalaman di sini cukup ideal, mencapai 16 meter," katanya.
Manajemen kapal pesiar Cruise Super Star Libra memilih Pelabuhan Kuala Tanjung karena karena dinilai sebagai pelabuhan yang aman dan mudah dalam navigasi, terutama ketika ingin melabuhkan jangkar.
Dari segi geografis, Pelabuhan Kuala Tanjung juga strategis karena jaraknya lebih dekat ke Danau Toba dan tidak terlalu jauh dari Kota Medan.
Dengan demikian, wisatawan mancanegara yang tiba di Pelabuhan Kuala Tanjung mudah untuk berwisata ke Danau Toba atau menikmati Kota Medan.
"Manajemen Star Cruise sudah lama melakukan survei dan tertarik dengan Danau Toba. Kita berharap lebih rutin dan lebih banyak kapal lebih besar yang bersandar di sini," kata Arie.
BPODT memberikan insentif dan dukungan bagi wisatawan mancanegara tersebut untuk mengunjunigi Danau Toba.
Melalui kerja sama dengan agen travel dan manajemen Star Cruise, BPODT tiga bus, yang satu bus berupa "premium coach" untuk wisatawan asal Malaysia dalam bentuk "familirazation trip" (famtrip) atau wisata pengenalan.
Sedangkan dua bus lagi akan digunakan tamu-tamu kapal pesiar Star Cruise yang juga akan mengunjungi Danau Toba.
"Pelabuhan Kuala Tanjung sudah siap menjadi hub internasional. Dan diharapkan ke depan kapal pesiar yang lebih besar lagi bisa bersandar di Pelabuhan Kuala Tanjung ini, agar target wisman ke Sumut 1 juta tahun 2019 bisa tercapai," kata Arie.
Dalam tour tersebut, BPODT membawa wisatawan mancanegara menikmati hutan karet di sekitar Danau Toba,. Setelah istirahat di Inna Parapat, wisatawan itu dibawa menyeberang ke Samosir.
Setelah berkunjung ke makam Raja Sidabutar di Tomok dan belanja souvenir lokal, wisatawan mancanegara tersebut dibawa kembali ke Pelabuhan Kuala Tanjung. (sumber)
Kapal Cruise Super Star Libra tersebut melabuhkan jangkar di Pelabuhan Kuala Tanjung pada Kamis dinihari sekitar pukul 04.00 WIB.
Kedatangan wisatawan mancanegara tersebut disambut tim Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) yang memfasilitasi kunjungan ke Danau Toba.
Dirut BPODT Arie Prasetyo mengatakan, kedatangan kembali kapal pesiar itu menjadi sinyal positif bagi sektor kepariwisataan di Sumatera Utara, khususnya Danau Toba.
"Ini menandakan pihak manajemen kapal pesiar Super Star Libra puas akan kunjungan pertama kemarin. Baik itu infrastruktur maupun destinasi yang ada di Sumatera Utarat," katanya.
Sebelumnya, kapal pesiar yang memiliki panjang 216 meter dan draft 7,15 meter itu berlabuh perdana di Pelabuhan Kuala Tanjung pada 5 April yang disambut Wagub Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung dan Dirut PT Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana.
Menurut Arie Prasetyo, Pelabuhan Kuala Tanjung menarik untuk berlabuh bagi kapal berukuran besar yang biasanya membutuhkan kedalaman minimal sembilan meter.
"Draf kedalaman di sini cukup ideal, mencapai 16 meter," katanya.
Manajemen kapal pesiar Cruise Super Star Libra memilih Pelabuhan Kuala Tanjung karena karena dinilai sebagai pelabuhan yang aman dan mudah dalam navigasi, terutama ketika ingin melabuhkan jangkar.
Dari segi geografis, Pelabuhan Kuala Tanjung juga strategis karena jaraknya lebih dekat ke Danau Toba dan tidak terlalu jauh dari Kota Medan.
Dengan demikian, wisatawan mancanegara yang tiba di Pelabuhan Kuala Tanjung mudah untuk berwisata ke Danau Toba atau menikmati Kota Medan.
"Manajemen Star Cruise sudah lama melakukan survei dan tertarik dengan Danau Toba. Kita berharap lebih rutin dan lebih banyak kapal lebih besar yang bersandar di sini," kata Arie.
BPODT memberikan insentif dan dukungan bagi wisatawan mancanegara tersebut untuk mengunjunigi Danau Toba.
Melalui kerja sama dengan agen travel dan manajemen Star Cruise, BPODT tiga bus, yang satu bus berupa "premium coach" untuk wisatawan asal Malaysia dalam bentuk "familirazation trip" (famtrip) atau wisata pengenalan.
Sedangkan dua bus lagi akan digunakan tamu-tamu kapal pesiar Star Cruise yang juga akan mengunjungi Danau Toba.
"Pelabuhan Kuala Tanjung sudah siap menjadi hub internasional. Dan diharapkan ke depan kapal pesiar yang lebih besar lagi bisa bersandar di Pelabuhan Kuala Tanjung ini, agar target wisman ke Sumut 1 juta tahun 2019 bisa tercapai," kata Arie.
Dalam tour tersebut, BPODT membawa wisatawan mancanegara menikmati hutan karet di sekitar Danau Toba,. Setelah istirahat di Inna Parapat, wisatawan itu dibawa menyeberang ke Samosir.
Setelah berkunjung ke makam Raja Sidabutar di Tomok dan belanja souvenir lokal, wisatawan mancanegara tersebut dibawa kembali ke Pelabuhan Kuala Tanjung. (sumber)
Post a Comment